Akademi Kebidanan 'Aisyiyah Palembang » Artikel http://akbid-aisyiyah-plg.ac.id Menghasilkan Bidan Profesional yang Islami, bertaqwa kepada Allah SWT Sat, 26 Apr 2014 06:57:21 +0000 en-US hourly 1 http://wordpress.org/?v=3.4.1 WATER BIRTH http://akbid-aisyiyah-plg.ac.id/artikel/water_birth.html http://akbid-aisyiyah-plg.ac.id/artikel/water_birth.html#comments Mon, 24 Feb 2014 12:34:03 +0000 Admin http://akbid-aisyiyah-plg.ac.id/?p=393
Water Birth

Melahirkan di dalam air atau Water Birth mulai populer di Eropa, terutama Rusia dan Prancis pada tahun 1970-an. Tujuannya saat itu adalah untuk memudahkan lahirnya bayi. Melahirkan dalam air dapat mengurangi rasa sakit pada ibu. Idenya berawal dari pemikiran bahwa janin yang selama sembilan bulan berenang dalam air ketuban dapat lebih nyaman memasuki dunia baru yang juga air. Setelah itu bayi akan bernapas dan menghirup udara.

Namun, ada beberapa resiko pada water birth, misalnya adanya komplikasi pada paru. Kadang bayi kesulitan bernapas ketika berada dalam air. Maka jika ingin melahirkan dalam air, Anda harus dulu berkonsultasi dengan dokter.

Manfaat Melahirkan di Air

Manfaat bagi ibu :

Para pakar kesehatan dibidang ginekologi mengakui bahwa melahirkan didalam air memiliki kelebihan dibanding metode melahirkan lain, yaitu:

. Ibu akan merasa lebih rileks karena semua otot yang berkaitan dengan persalinan menjadi lebih elastis

. Metode ini juga akan mempermudah proses mengejan, sehingga rasa nyeri selama persalinan tidak terlalu dirasakan.

. Di dalam air proses pembukaan jalan lahir akan berjalan lebih cepat.

  Manfaat bagi bayi :

. Menurunnya resiko cedera kepala bayi.

. Peredaran darah bayi akan lebih baik, sehingga tubuh bayi akan cepat memerah setelah dilahirkan.

Proses Melahirkan Di Air

Proses dan melahirkan dalam air sama saja dengan melahirkan normal, hanya tempatnya yang berbeda. Dilakukan didalam sebuah kolam cukup besar (berukuran 2 meter) yang terbuat dari plastik atau bath tube dengan benjolan-benjolan pada alasnya agar posisi Anda tidak merosot. Selain kolam plastik, fasilitas pendukung lainnya adalah pompa pengatur air agar tetap bersikulasi, pengatur suhu (water heater) untuk menjaga air tetap hangat, serta termometer untuk mengukur suhu. Kolam yang sudah disterilisasi kemudian diisi air yang suhunya disesuaikan dengan suhu tubuh, yaitu sekitar 36-37 Celcius. Ini bertujuan agar bayi tidak merasakan perbedaan suhu yang ekstrem antara didalam perut dan diluar, dan agar bayi tidak mengalami hipotermia.

Selanjutnya Anda mengejan seperti biasa. Mengingat tempatnya di air, bayi yang baru keluar otomatis berendam dulu selama beberapa saat didalam air (sekitar 5-10 detik). Ini tidak masalah karena suhu air hampir sama dengan suhu cairan ketuban tempat bayi “berenang” sebelum dilahirkan. Itu sebabnya ketika baru keluar, bayi tidak menangis, mungkin dia merasa seolah seperti belum lahir karena kondisinya sama antara didalam dan diluar.

Batasan Melahirkan Di Air

Melahirkan diair tetap ada batasan dan pertimbangan medis untuk diperkenankan. Beberapa faktor yang tidak membolehkan persalinan dalam air, antara lain panggul ibu kecil, bayi lahir sungsang atau melintang, ibu yang sedang dalam perawatan medis, ibu memiliki penyakit herpes, serta beberapa keadaan lainnya. Ibu yang mengindap herpes disarankan untuk tidak melahirkan dengan metode ini, karena kuman herpes tidak mati didalam air sehingga dapat menular kepada bayi melalui mata,selaput lendir,dan tenggorokan bayi.

Syarat lainnya, proses melahirkan didalam airtidak bisa dilakukan sembarangan, kendati terlihat mudah. Pengawasan dari pihak medis tetap diperlukan untuk menjaga terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

Resiko Melahirkan di Air

Resiko yang terjadi adalah bayi menelan air. Maka dari itu, air kolam dibuat steril sehingga walaupun tertelan bayi tidak membahayakan. Bayi juga mengalami temperatur shock jika suhu air tidak sama dengan suhu ibu saat dilahirkan, yaitu 36-37 celcius. Resiko pada ibu adalah hiportemia(suhu tubuh terlalu rendah) akibat proses melahirkan yang lebih lama dibandingkan waktu yang diperkirakan.

TIPS :

. Buatlah keputusan yang tepat setelah berkonsultasi dengan dokter. Jika Anda memastikan melahirkan di dalam air, yakinlah itu cara terbaik bagi Anda.

. Mengikuti senam hamil. Senam hamil berguna untuk melatih pernapasan dan melenturkan lubang vagina sehingga memudahkan kelahiran si bayi.

. Pilihlah rumah sakit yang memiliki fasilitas water birth dengan tenaga dpkter dan perawat yang terlatih.

 

sumber : bidanku.com

http://aipkind.or.id/?page=artikel_detile&id=2012101895226 ]]> http://akbid-aisyiyah-plg.ac.id/artikel/water_birth.html/feed/ 0 KONSEP PERSALINAN NORMAL http://akbid-aisyiyah-plg.ac.id/artikel/konsep_persalinan_normal.html http://akbid-aisyiyah-plg.ac.id/artikel/konsep_persalinan_normal.html#comments Mon, 24 Feb 2014 12:17:52 +0000 Admin http://akbid-aisyiyah-plg.ac.id/?p=389
POHON PISANG KONSEP PERSALINAN NORMAL

 

Kelahiran

Kelahiran merupakan keajaiban Tuhan yang terjadi  setiap hari. Bagi tenaga kesehatan profesional khususnya Bidan,kelahiran merupakan pelajaran yang tak pernah selesai dipelajari, keran memiliki karakterisasi yang bervariasi dan terus berubah . Kehamilan merupakan sebuah misteri kehidupan, kita hanya dapat memprediksi. Kelahiran merupakan suatu kegembiraan bagi anggota keluarga. Pemilihan fasilitas dan tenaga professional dilakukan oleh ibu dan keluarga dengan harapan ibu dan anak lahir sehat dan selamat. Pelayanan di fasilitas kesehatan petugas melakukan intervensi terhadap semua kasus – juga pada kondisi normal, sehingga  pada banyak kasus konsep persalinan normal terganggu. Berdasarkan pengalaman dan Evidence Based, intervensi yang tidak perlu ternyata membahayakan perempuan dan bayinya. Untuk itu Bidan sebagai provider diharapakn dapat kembali kepada Konsep Fisiologis Persalinan Normal.

 

Folosofi dalam praktek

Konsep persalinan normal dapat mengurangi rujukan. Dengan berkembangnya ilmu dan teknologi  semakin banyak metode yang dapat digunakan guna mempertahankan konsep normal. Implementasi filosofi menjadi  tanggung jawab setiap provider dalam memberi asuhan terhadap perempuan sejak hamil, melahirkan, dan sesudah melahirkan.

 

Model Asuhan Kebidanan

Model Asuhan Kebidanan adalah meminimalkan intervensi. Bidan harus menjadi pendampingan perempuan yang akan melahirkan agar persalinan berlangsung perlahan dan nyaman, menghindari kekhawatiran berlebihan. Asuhan Kebidanan yang diberikan bertujuan meminimalkan rupture perineum. kasus SC dan tindakan lain.

 

Konsep Persalinan Normal

Membuat perempuan merasa nyaman selama persalinan. Memfasilitasi perempuan melahirkan dengan posisi sesuai dengan keinginannya. Meyakini kepala janin dapat menyesuaikan diri dengan pelvic. Membuat keputusan klinis yang tepat bila terjadi kelainan yang umum dan tidak berbahaya. Meyakini kehadiran keluarga dan teman membawa manfaat pada proses persalinan. Mendampingi perempuan dalam persalinan membutuhkan kesabaran dan kerja keras

 

Partus Normal

Konsep Partus normal adalah dimulai sesuai dengan waktunya, tanpa ada pemberian obat tertentu. Selama persalinan usahakan Ibu bebas bergerak dan mendapat dukungan terus menerus.   Hindari intervensi rutin. Biarkan untuk meneran spontan dalam posisi tegak atau posisi normal gravitasi, Tidak memisahkan ibu dan bayi setelah bayi lahir.

 

Mempersiapkan Persalinan Normal

Pelayanan ANC yang terfokus memperhatikan kebutuhan perempuan baik fisik, emosional dan sosial dan mengatasi masalah bersama perempuan. Dalam mempersipakan partus normal Bidan melakukan pemeriksaan yang bermanfaat bagi perempuan dan memfasilitasi perempuan untuk melahirkan sesuai dengan keinginannya. Tidak menakut-nakuti sehingga mempengaruhi keputusan dan keinginan perempuan/ibu.

 

 

 

Asuhan Persalinan Kala I

Memeriksa perempuan pada awal persalinan dan meyakinkan perempuan dalam keadaan normal. Memberi dukungan non pharmakologikal dalam persalinan dengan cara pijatan/masage, hypnotherapy, hydrotherapy. Lakukan Deteksi dini komplikasi. Lakukan pendampingan terhadap perempuan secara terus menerus pada fase aktif. Tidak buru – buru pada saat ibu meneran, membuat rutin episiotomi, Tidak segera memandikan bayi, dan memisahkan bayi dari ibunya.

 

Asuhan Persalinan Kala Ii

•         Sebaiknya dibiarkan spontan tanpa struktur, lakukan sesuai dengan instink ibu

•          Sebaiknya tidak ada pembatasan waktu bila kesejahteraan ibu dan janin baik

•          Rutin Valsava atau meneran dengan cara menahan napas dapat membahayakan ibu dan janin

•          Ibu seharusnya didukung dan dianjurkan untuk meneran spontan kadang sering diikuti dengan suara

•          Pendekatan fleksibel terhadap keinginan meneran lebih awal, tergantung pada pembukaan serviks dan tanda lain

•          Perempuan sebaiknya dianjurkan untuk memilih posisi tegak pada kala II persalinan.

Pada Persalinan Kala Ii

•          Posisi Ibu dapat Berdiri, Jongkok, Duduk, Dalam Air, Supine – Lateral, sesuai kenyamanan

•          Ibu meneran sesuai dengan keinginannya

•          Bidan mendampingi ibu selama proses kelahiran dan menolong kelahiran bayi

 

Asuhan Persalinan Kala Iii

•          Dalam kondisi normal Uterus akan segera berkontraksi segera (dalam 2 menit) setelah bayi lahir

•          Plasenta akan lahir spontan

•          Rutin Manajemen Kala III wajib dilakukan pada ibu yang berisiko Perdarahan postpartum (Makrosomia, Gemelli, Riwayat Perdarahan, partus di fasilitas yang jauh dari fasilitas rujukan)

•          Rutin Manajemen Aktif Kala III membuat ketidaknyaman.

 

Asuhan Partus Kala Iv

•          Observasi perdarahan, kontraksi uterus, TTV setiap 15 menit dalam 1 jam pertama, tiap 30 menit dalam 1 jam kedua

•          Dalam 2 jam pertama postpartum masih merupakan masa kritis terjadi perdarahan postpartum

Lanjutkan asuhan masa nifas

 

Pijatan/Masage

•          Teknik ini bertujuan untuk mengurangi nyeri dengan masage

•          Penerapan tehnik ini hamper tanpa ada resiko/rendah

•          Murah dan mudah melakukannya

•          Dapat dilakukan oleh siapa saja (tidak harus bidan)

•          Memperpendek waktu persalinan

•          Pasien mempunyai pengalaman melahirkan yang menyenangkan

 

Hydrobirthing dan Waterbirth

•          Menciptakan relaksasi agar  ibu tidak stres

•          Intervensi yang digunakan untuk mengurangi nyeri dengan menggunakan air.

•          Resiko terhadap pasien rendah

•          Dapat dilakukan dengan menggunakan Shower atau berendam air hangat dalam bak.

•          Membantu  membuat pelvis rileks

•          Situasi pelviks yang rileks mempercepat pembukaan serviks.

 

Hypnobirthing

•          Relaksasi yang tercipta dengan berlatih terhadap sesuatu kegiatan yang berulang.

–        Mengatakan kalimat yang menyenangkan

–        Aroma terapi

•          Suasana relaks, hal ini bertujuan mengurangi rasa nyeri dan stres sehingga produksi oksitocin lancar

•          Resiko terhadap pasien rendah

•          Mengurangi rasa nyeri dalam persalinan

•          Memperpendek lama persalinan

 

Merubah Posisi

•          Tidur miring

•          Jalan – jalan

•          Duduk santai

•          Dansa

•          Mandi dengan shower

Berendam dalam bak mandi

 

Relaksasi Dengan Handuk

•          Tarikan handuk

•          Pasien sits up di tempat tidur dengan kaki di tekuk semaksimal mungkin dan menarik ujung handuk

•          Bidan/ pendamping berdiri di ujung tempat tidur membantu pasien SIT UP dengan membantu menarik ujung handuk

•          Cara lain dengan menarik kain yang diikat pada pinggang pendamping/ tempat tidur bagian bawah

•          Tarikan handuk ini mengurangi rasa nyeri dan tegang pada pinggang

 

Persalinan di rumah

Penelitian membuktikan nilai dan keamanan partus di rumah.

Pertentangan dan perbedaan pendapat tentang keamanan persalinan di rumah datang dari pihak kedokteran di beberapa negara Amerika Utara, USA, termasuk UK.

Untuk meningkatkan persalinan normal adalah dengan meningkatkan akses partus di rumah.

Di London 20-30% perempuan merencanakan melahirkan di rumah.

Di Belanda persalinan di rumah tidak pernah hilang walaupun prosentasenya menurun (30%).

Di Indonesia praktik persalinan dirumah masih dilakukan, masalah utama

 

Kesimpulan

Aplikasi konsep normal membutuhkan:

•          Adanya tenaga terampil

•          Kesiapan pasien dan keluarga

•          Menggunakan kriteria spesifik untuk mendiagnosis kondisi normal/komplikasi.

•          Membatasi intervensi yang tidak perlu

•          Menggunakan evidence based dalam penatalaksanaan asuhan

•          Memberikan dukungan pada pasien dlm menghadapi perubahan.

•          Memberikan dukungan emosional dan fisik secara terus menerus selama persalinan

 

Daftar Rujukan:

•          Adriana, E.. (2007) Melahirkan Tanpa Rasa Sakit, edisi 1, Buana Ilmu Populer, Jakarta

•          Ament, L.A. (2005) Professional Issue in Midwifery, edisi 1, Jones and Barlett Publisher, London

•          Coppen,R. (2005) Birthing Positions: Do midwives know best?,edisi terbatas, Quay Books, London

•          Davis, E. (2004) Heart & Hands, A Midwife’s Guide to Pregnancy and Birth, edisi 4, Celestial Arts, Bekerley

•          Fahy,K.; Four, M.; Hastie, C. (2008) Birth Territory and Midwifery Guardianship, edisi 1, Elsevier, Edinburgh

•          Ikatan Bidan Indonesia, (2007) Standar Profesi Bidan

•          Kitzinger, S.(2005) The Politics of Birth, edisi 1, Elsevier, London

•          Motha, G.& MacLeod, K.S.(2004) Gentle Birth Method, edisi 1,Thorsons, London

•          Reid, L. (2007) Midwifery: Freedom to Practice, edisi 1, Churchill Livingstone, Edinburgh

 

http://aipkind.or.id/?page=artikel_detile&id=20121029111846 ]]> http://akbid-aisyiyah-plg.ac.id/artikel/konsep_persalinan_normal.html/feed/ 0 ASUHAN PERSALINAN YANG BERKUALITAS http://akbid-aisyiyah-plg.ac.id/artikel/asuhan_persalinan_yang_berkualitas.html http://akbid-aisyiyah-plg.ac.id/artikel/asuhan_persalinan_yang_berkualitas.html#comments Mon, 24 Feb 2014 12:13:21 +0000 Admin http://akbid-aisyiyah-plg.ac.id/?p=386
Proses Kelahiran

Asuhan Persalinan yang Berkualitas

(Intra Natal Care berkulitas)

 

 

Isu Kebidanan

Berdasarkan report ICM tahun 2011 dan Survey Bidan UNFPA di  58 negara termasuk Indonesia pada tahun 2010, ditemukan angka kematian ibu dan anak yang masih tinggi disemua negara. Secara global angka kematian ibu 91%; 80% of stillbirths; 82% of newborn mortality).

Pada laporan tersebut menyebutkan masih sedikit sekali bidan yang sungguh berkualitas –  yang memberikan pelayanan terintegrasi. Rendahnya pelayanan kegawatdaruratan kebidanan dan asuhan bayi baru lahir (kurangnya fasilitas, staff terlatih dan peralatan)

 

Pencapaian sasaran MDGs pada tahun 2015 menjadi salah satu prioritas utama bangsa Indonesia. Pencapaian tujuan dan target tersebut bukanlah semata-mata tugas pemerintah tetapi merupakan tugas seluruh komponen bangsa. Sehingga pencapaian tujuan dan target MDGs harus menjadi pembahasan seluruh masyarakat, termasuk Ikatan Bidan Indonesia (IBI). IBI dan anggota IBI telah mengambil peran dalam menyukseskan pencapaian target MDGs, khususnya target 4 dan 5 yang merupakan area pelayanan Kebidanan, KIA dan KB.

 

Kebijakan Pemerintah tentang pelayanan ibu dan anak seperti Safemotherhood, MPS, P4K, Jamkesda, Jampersal, MDGs belum menjawab semua kebutuhan kesehatan perempuan. Belum semua masyarakat memiliki akses pelayanan kesehatan yang berkualitas.

 

Pelayanan Kebidananan Kontinyu (Continuity Of Care)

Bidan diharuskan memberikan pelayanan kebidananan yang kontinyu (Continuity of Care) mulai dari ANC, INC, Asuhan BBL, Asuhan postpartum, Asuhan Neonatus  dan Pelayanan KB yang berkualitas.

 

Asuhan Persalinan oleh Bidan

Area pelayanan seorang bidan adalah pada kehamilan dan persalinan Normal. Bidan sangat berperan dalam persalinan dan kelahiran normal. Meningkatkan persalinan normal berarti menurunkan angka SC yang tidak perlu. Fokus pelayanan bidan adalah memberi informasi, pendidikan dan dukungan terlebih pada  primigravida dan bahkan kepada ibu post SC.

 

Mengapa kita peduli pada Persalinan Normal

Pengaruh tindakan/intervensi dalam proses persalinan dapat berpengaruh terhadap ibu dan bayi. Sehingga dapat menimbulkan tingginya biaya persalinan dan akibat medis lainnya. Perempuan hamil yang sehat  mempunyai hak untuk mempertahankan integritas kelahiran normal, juga berhak atas akses terhadap asuhan kebidanan  yang berbasis llmiah. Seorang Ibu/Perempuan berhak mengontrol keadaan dirinya terhadap kelahiran normal.

 

Pelayanan Kebidananan Kontinyu and Persalinan Normal

Penguatan manajemen fisiologis sebagai ciri khas bidan. Seorang Bidan yang baik dan professional harus memahami filosofi Kebidanan bahwa hamil dan melahirkan bukan penyakit. Seorang bidan harus mampu mempraktekan pendekatan fisiologis yang paling tepat., menerapkan model praktik bidan, mengembangkan model praktik bidan, mempertahankan praktik mandiri, memahami lingkup praktik bidan berdasarkan Evidence based practice.

 

Asuhan persalinan normal

Bidan memfasilitasi persalinan sesuai dengan konsep kebidanan dan memberikan asuhan persalinan fisiologis yang berkualitas. Hal perlu di catat dan diingat persalinan bukan penyakit dan prosedur medik. Hamil dan melahirkan adalah suatu peristiwa normal bagi hampir semua perempuan. Hamil dan melahirkan bukan penyakit oleh sebab itu jangan disamakan seperti prosedur medik.

 

Intervensi

Intervensi/tindakan yang dilakukan dapat memberikan bahaya lebih banyak daripada manfaat. Faktanya, dibanyak fasilitas kesehatan, intervensi/tindakan yang dilakukan terhadap kasus risiko rendah meruapak tindakan tidak efektif atau tidak diperlukan. Banyak perempuan tidak menyadari beberapa prosedur, pengobatan, test dan intervensi/tindakan dapat membahayakan dan menghilangkan proses kenormalan dalam persalinan. Beberapa praktisi telah melakukan mengevaluasi bahwa beberapa tindakan/intervensi lebih membahayakan daripada manfaat yang didapat. Masih banyaknya petugas di fasilitas kesehatan yang tidak memahami dan menerima pengetahuan terkini yang aman dan efektif dengan pelaksanaan asuhan kepada banyak perempuan.

 

Persalinan dengan Intervensi

Diantara tindakan/intervensi yang sering dilakukan kepada perempuan adalah Electronic Fetal Monitoring (CTG), Pemasangan Infus, Kateterisasi, Epidural, Narcotik, Entinox, Induksi Persalinan, Pemecahan selaput ketuban, Percepatan persalinan, Tindakan operative dalam persalinan (menjahit luka episiotomi) bahkan Sectio Caesaria (SC).

 

Persalinan Fisiologis

Persalinan yang dilakukan secara fisiologis menghasilkan lama persalinan lebih singkat, angka kasus gawat janin menurun, perdarahan post partum menurun, kejadian Perineum rupture rendah (15%) dan Kasus SC < 1%

 

Tempat Persalinan yang aman

Pertimbangkan kembali ! tempat persalinan yang aman adalah di luar Rumah Sakit dimana perempuan seharusnya bisa merasakan keluarnya hormon – hormon normal yang berfungsi dalam persalinan. Untuk itu tugas utama bidan adalah melindungi perempuan terhadap pengaruh yang menghalangi keluarnya hormon – hormon tersebut

 

Pendapat pakar kebidanan

Bahwa tempat yang paling baik untuk melahirkan adalah tempat dimana tidak ada orang lain kecuali seorang bidan yang berpengalaman yang berperan sebagai ibu.

Bidan harus mampu berbicara dengan tenang karena bahasa merupakan stimulus yg paling kuat menstimulus neocorteks. Ketenangan akan merajut suasana menjadi langkah yg kondusif dalam asuhan kebidanan sehingga ibu lebih tenang partus lebih cepat.

 

Perubahan Praktik : Temukan kembali kebutuhan dasar ibu dan bayi, Terapkan konsep fisiologis asuhan kebidanan , Ekplore konsep hormonal seperti adrenalin – oxytocin antagonisme dan neocortical inhibition

 

Hasil Penelitian membuktikan bahwa Praktik  berikut ini aman dan bermanfaat:

•          Rencanakan asuhan sesuai dengan keinginan perempuan

•          Informasikan keuntungan dan risiko melahirkan di tiap2 sarana pelayanan kebidanan (RS, RB, BPM) dan menghargai pilihan perempuan

•          Pengkajian risiko  setiap perempuan selama hamil, persalinan, dan kelahiran.

•          Memberikan jaminan pada setiap perempuan mendapat asuhan dan dukungan yang berkualitas dalam persalinan dari seorang bidan.

•          Memberikan perempuan cukup makan dan minum cukup cairan dalam persalinan.

•          Monitoring  djj secara manual.

•          Menerapkan metode tanpa obat, seperti masage dan teknik relaksasi.

•          Menganjurkan ibu jalan – jalan

•          IMD sesegera mungkin

•          Bantu ibu untuk memulai  breastfeeding sesegera mungkin setelah kelahiran.

 

Bidan yang sungguh berkuallitas yang merupakan bagian penting dalam pencapaian  MDGs 3, 4, 5

 

- Start Live With Midwives ! Midwives Provide High Quality Midwifery

 

http://aipkind.or.id/?page=rakernas_detile&id=20121029123657 ]]> http://akbid-aisyiyah-plg.ac.id/artikel/asuhan_persalinan_yang_berkualitas.html/feed/ 0 BERAT JANIN IDEAL http://akbid-aisyiyah-plg.ac.id/artikel/berat_janin_ideal.html http://akbid-aisyiyah-plg.ac.id/artikel/berat_janin_ideal.html#comments Mon, 24 Feb 2014 12:07:00 +0000 Admin http://akbid-aisyiyah-plg.ac.id/?p=384 Beberapa kali klien bertanya tentang berapa idealnya berat badan janin. Tentunya sesuai dengan umur kehamilan mereka. Selain itu, Waktu dilakukan pemeriksaan USG, klien selalu menanyakan berapa berat dan panjang bayinya. Untuk berat bisanya terukur jika kehamilan mencapai usia 20 minggu-an, karena dibawah angka ini alat USG akan mengeluarkan kata “ERROR” jika dilakukan pengukuran berat janin. Lalu bagaimana untuk panjang bayi? Sebenarnya panjang bayi tidak bisa diukur panjangnya, karena posisi kaki bayi yang nggak lurus (bayi selalu posisi seperti orang bersila). Yang bisa diukur adalah panjang dari ujung kepala ke ekornya atau istilah medisnya CRL (Crown Rump Lenght).

Tetapi nggak usah kecewa dulu karena nggak tahu berapa panjang dan berat bayi. Jika ukuran bayi dianggap normal, maka ada ukuran standar panjang bayi berdasarkan usia kehamilan yang namanya hukum Haaese serta beratnya bayi berdasarkan usia kehamilan menurut Struber.
Bunyi hukumnya adalah panjang bayi dalam 5 bulan pertama merupakan kwadrat dari usia bulannya sedanglan mulai enam bulan dan seterusnya panjang bayi adalah usia bulan dikali dengn angka 5 (lima). Tabelnya sbb

Sedangkan Struber mendapatkan ukuran berat sbb:

Angka-angka yang dihasilkan adalah angka rata-rata konstanta yang telah diteliti oleh Haase dan Struber.
Berikut ini juga ada tabel lain. Karena pertumbuhan bayi tidak seperti garis lurus, maka angka-angka yang ada di tabel adalah angka pengukuran rata-rata. Sehingga bisa saja ukuran bayi ibu berbeda jauh dari angka-angka di tabel bawah ini, jangan khawatir jika ukurannya kurang atau melebihi ukuran-ukuran ini. Dokter yang akan memberi tahu jika ada masalah dengan ukuran dan panjang bayi ibu.

Usia Hamil Panjang (inci) Berat (ons) Panjang (cm) Berat (gram)
8 weeks 0.63 0.04 ounce 1.6 cm 1 gram
9 weeks 0.90 0.07 ounce 2.3 cm 2 gram
10 weeks 1.22 0.14 ounce 3.1 cm 4 gram
11 weeks 1.61 0.25 ounce 4.1 cm 7 gram
12 weeks 2.13 0.49 ounce 5.4 cm 14 gram
13 weeks 2.91 0.81 ounce 7.4 cm 23 gram
14 weeks 3.42 1.52 ounce 8.7 cm 43 gram
15 weeks 3.98 2.47 ounces 10.1 cm 70 gram
16 weeks 4.57 3.53 ounces 11.6 cm 100 gram
17 weeks 5.12 4.94 ounces 13 cm 140 gram
18 weeks 5.59 6.70 ounces 14.2 cm 190 gram
19 weeks 6.02 8.47 ounces 15.3 cm 240 gram
20 weeks 6.46 10.58 ounces 16.4 cm 300 gram

Mulai dari usia 20 minggu keatas, ukuran panjang bayi diukur ari puncak kepala ke tumit bayi (karena bayi dalam keadaan kaki berlipat) :

Usia Hamil Panjang (inci) Berat (ons) Panjang (cm) Berat (gram)
20 weeks 10.08 10.58 ounces 25.6 cm 300 gram
21 weeks 10.51 12.70 ounces 26.7 cm 360 gram
22 weeks 10.94 15.17 ounces 27.8 cm 430 gram
23 weeks 11.38 1.10 pound 28.9 cm 501 gram
24 weeks 11.81 1.32 pound 30 cm 600 gram
25 weeks 13.62 1.46 pound 34.6 cm 660 gram
26 weeks 14.02 1.68 pound 35.6 cm 760 gram
27 weeks 14.41 1.93 pound 36.6 cm 875 gram
28 weeks 14.80 2.22 pounds 37.6 cm 1005 gram
29 weeks 15.2 2.54 pounds 38.6 cm 1153 gram
30 weeks 15.71 2.91 pounds 39.9 cm 1319 gram
31 weeks 16.18 3.31 pounds 41.1 cm 1502 gram
32 weeks 16.69 3.75 pounds 42.4 cm 1702 gram
33 weeks 17.20 4.23 pounds 43.7 cm 1918 gram
34 weeks 17.72 4.73 pounds 45 cm 2146 gram
35 weeks 18.19 5.25 pounds 46.2 cm 2383 gram
36 weeks 18.66 5.78 pounds 47.4 cm 2622 gram
37 weeks 19.13 6.30 pounds 48.6 cm 2859 gram
38 weeks 19.61 6.80 pounds 49.8 cm 3083 gram
39 weeks 19.96 7.25 pounds 50.7 cm 3288 gram
40 weeks 20.16 7.63 pounds 51.2 cm 3462 gram
41 weeks 20.35 7.93 pounds 51.7 cm 3597 gram
42 weeks 20.28 8.12 pounds 51.5 cm 3685 gram
43 weeks 20.20 8.19 pounds 51.3 cm 3717 gram

sumber : http://www.drdidispog.com/2008/11/panjang-dan-berat-bayi-dalam-kandungan.html

sedangkan versi lain menyatakan:

stational age Length(US) Weight(US) Length(cm) Mass (g)
(crown to rump) (crown to rump)
8 weeks 0.63 inch 0.04 ounce 1.6 cm 1 gram
9 weeks 0.90 inch 0.07 ounce 2.3 cm 2 grams
10 weeks 1.22 inch 0.14 ounce 3.1 cm 4 grams
11 weeks 1.61 inch 0.25 ounce 4.1 cm 7 grams
12 weeks 2.13 inches 0.49 ounce 5.4 cm 14 grams
13 weeks 2.91 inches 0.81 ounce 7.4 cm 23 grams
14 weeks 3.42 inches 1.52 ounce 8.7 cm 43 grams
15 weeks 3.98 inches 2.47 ounces 10.1 cm 70 grams
16 weeks 4.57 inches 3.53 ounces 11.6 cm 100 grams
17 weeks 5.12 inches 4.94 ounces 13 cm 140 grams
18 weeks 5.59 inches 6.70 ounces 14.2 cm 190 grams
19 weeks 6.02 inches 8.47 ounces 15.3 cm 240 grams
20 weeks 6.46 inches 10.58 ounces 16.4 cm 300 grams
(crown to heel) (crown to heel)
20 weeks 10.08 inches 10.58 ounces 25.6 cm 300 grams
21 weeks 10.51 inches 12.70 ounces 26.7 cm 360 grams
22 weeks 10.94 inches 15.17 ounces 27.8 cm 430 grams
23 weeks 11.38 inches 1.10 pound 28.9 cm 501 grams
24 weeks 11.81 inches 1.32 pound 30 cm 600 grams
25 weeks 13.62 inches 1.46 pound 34.6 cm 660 grams
26 weeks 14.02 inches 1.68 pound 35.6 cm 760 grams
27 weeks 14.41 inches 1.93 pound 36.6 cm 875 grams
28 weeks 14.80 inches 2.22 pounds 37.6 cm 1005 grams
29 weeks 15.2 inches 2.54 pounds 38.6 cm 1153 grams
30 weeks 15.71 inches 2.91 pounds 39.9 cm 1319 grams
31 weeks 16.18 inches 3.31 pounds 41.1 cm 1502 grams
32 weeks 16.69 inches 3.75 pounds 42.4 cm 1702 grams
33 weeks 17.20 inches 4.23 pounds 43.7 cm 1918 grams
34 weeks 17.72 inches 4.73 pounds 45 cm 2146 grams
35 weeks 18.19 inches 5.25 pounds 46.2 cm 2383 grams
36 weeks 18.66 inches 5.78 pounds 47.4 cm 2622 grams
37 weeks 19.13 inches 6.30 pounds 48.6 cm 2859 grams
38 weeks 19.61 inches 6.80 pounds 49.8 cm 3083 grams
39 weeks 19.96 inches 7.25 pounds 50.7 cm 3288 grams
40 weeks 20.16 inches 7.63 pounds 51.2 cm 3462 grams
41 weeks 20.35 inches 7.93 pounds 51.7 cm 3597 grams
42 weeks 20.28 inches 8.12 pounds 51.5 cm 3685 grams
43 weeks 20.20 inches 8.19 pounds 51.3 cm 3717 grams

sumber : http://www.babycenter.com/average-fetal-length-weight-chart

Sebenarnya Besar kecilnya janin dalam kandungan ternyata berkaitan sangat erat pada pola makan dan makanan yang dikonsumsi oleh ibu. Bila calon ibu cenderung sulit makan atau sering muntah, sehingga terjadi penurunan berat badan, maka kemungkinan janin yang dikandungnya juga akan memiliki berat badan yang rendah.

Normalnya, berat badan ibu selama kehamilan akan naik terus. Namun, jika bayi dalam kandungan tidak mengalami kenaikan berat badan atau naik tapi tidak terlalu signifikan, tentu ada sesuatu yang mengganggu perkembangannya.

Penyebab tidak naiknya berat badan janin;

Ibu hamil yang berat badannya naik terus di saat hamil, dapat diasumsikan bahwa penyerapan makanan pada ibu tidak terganggu. Namun jika ternyata berat badan bayi yang dikandungnya kurang dari yang seharusnya, kemungkinannya adalah terjadi hambatan pada suplai makanan dan oksigen dari ibu ke janin.

Pengaruh obat-obatan yang dikonsumsi oleh calon ibu. Misalnya, si ibu menderita penyakit hipertensi, kelainan ginjal kronik, perokok, penderita diabetes melintus berat, peminum alkohol, gizi buruk dan pemakaian obat-obatan terlarang

Faktor rahim dan plasenta. Plasenta yang sel-selnya mengalami kerusakan menyebabkan tali pusat tidak masuk ke dalam plasenta secara normal. Sehingga kebutuhan makanan dan gizi bayi tidak dapat tersuplai dengan baik. Untuk mengetahui apakah plasenta berfungsi dengan baik maka dapat dilakukan pemeriksaan USG-Ultrasonografi. Dengan USG dapat dinilai peningkatan arus darah yang melalui plasenta. Dapat juga dengan pemeriksaan kardiotokographi (CTG) dimana dapat dilihat respon bayi melalui gambaran denyut jantungnya sehingga kita dapat menilai apakah bayi dalam kondisi kekurangan oksigen atau tidak

Faktor janin, misalnya janin kembar, kelainan kromosom, cacat bawaan dan infeksi dalam kandungan

Agar bayi terlahir dengan berat badan normal;

Periksakan kehamilan secara rutin ke tenaga medis. Konsultasikan tentang faktor-faktor penyakit yang mengganggu kehamilan, termasuk berat badan yang kurang. Ikuti saran dan nasehatnya.

Makan makanan bergizi yang memenuhi syarat makanan dengan gizi seimbang

Hentikan kebiasaan-kebiasan buruk yang dapat menganggu kesehatan janin. Seperti, merokok, minum alkohol, minum obat-obatan yang tidak perlu.

Istirahat yang cukup.

Usahakan untuk tidak menjadi perokok pasif, jadi lebih baik mengalah dan menghindar

Bila memungkinkan lakukan pemeriksaan USG untuk memantau kondisi janin, namun inipun tidak perlu setiap minggu atau setiap kali kunjungan.

Jika ada keluhan segeralah berkonsultasi pada tenaga medis, dokter atau bidan tempat Anda melakukan pemeriksaan kehamilan

nah silahkan mengamati dan mencocokkan berapa perkiraan berat badan janin Anda sekarang

http://www.bidankita.com/index.php?option=com_content&view=article&id=347:berat-janin-ideal&catid=40:monthly-guide&Itemid=34

 

]]>
http://akbid-aisyiyah-plg.ac.id/artikel/berat_janin_ideal.html/feed/ 0
FAKTA tentang Induksi, C-Section, & VBAC http://akbid-aisyiyah-plg.ac.id/artikel/fakta_tentang_induksi_c-section_vbac.html http://akbid-aisyiyah-plg.ac.id/artikel/fakta_tentang_induksi_c-section_vbac.html#comments Thu, 25 Jul 2013 08:53:26 +0000 Admin http://akbid-aisyiyah-plg.ac.id/?p=328 Operasi Sesar merupakan intervensi yang memang kadang diperlukan dalam rangka untuk menyelamatkan jiwa ibu maupun bayi. Namun di satu pertanyaan yang sangat menggelitik batin dan pikiran saya adalah, mengapa semakin hari kian banyak ibu yang harus di Induksi atau harus melakukan Operasi Sesar? Sehingga seolah-olah seorang wanita sudah kehilangan kemampuan tubuhnya untuk melahirkan secara normal alami. Padahal kita tahu dan saya meyakini bahwa Tuhan sudah mendesain tubuh wanita SEMPURNA untuk melahirkan normal alami. Untuk itulah tuhan ciptakan Vagina bukan?

Lalu apa yang harus Anda lakukan?

Bidan Kita selalu berusaha untuk mendorong setiap wanita untuk memahami risiko, manfaat, dan alternatif untuk prosedur ini sehingga Anda dapat membuat keputusan dengan bijak demi Anda, bayi dan keluarga.

Dan inilah fakta tentang Induksi Buatan atau Pacuan Persalinan

  1. Bukti penelitian untuk induksi atau pacuan persalinan Darihttp://evidencebasedbirth.com/crank-up-the-pit-2/, yang ditulis Oleh Rebecca L. Dekker, PhD, APRN enyatakan bahwa

Oksitosin (nama merek = Pitocin, Syntocinon) adalah stimulan rahim yang merupakan versi sintetis (buatan manusia) dari oksitosin alami. Oksitosin alami adalah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis di otak Anda. Pada seseorang yang masuk dalam proses persalinan secara spontan, hormon ini tidak selalu memulai persalinan, tetapi membantu memunculkan kontraksi. Hormon oksitosin alami disebut “cinta” hormon, karena selain mampu menunculkan kontraksi, itu juga membantu dengan menyusui, gairah seksual, meningkatkan ikatan ibu-bayi, meningkatkan kepercayaan, mengurangi ketakutan, dan mempersiapkan otak bayi untuk lahir (Lehne, 2010).

 

Sayangnya, oksitosin sintetik (Pitocin, Syntocinon) bukan hormon cinta, karena dia sebagian besar tidak melintasi penghalang darah di otak. Pitocin/ Syntocinon hanya meningkatkan kekuatan, frekuensi, dan durasi kontraksi uterus. Obat ini tidak bekerja di awal kehamilan, karena rahim tidak cukup sensitif dengan oksitosin pada saat itu. Ketidakpekaan dengan oksitosin inilah yang menyebabkan induksi sebelum tubuh siap menjadi tidak berhasil. Oksitosin secara struktural mirip dengan hormon lain yang disebut hormon antidiuretik (ADH). Kedua hormon tersebut yaitu oksitosin dan antidiuretik dapat meningkatkan retensi air(pembengkakan dan cairan yang berlebihan).


Oksitosin (Pitocin/ Syntocinon) adalah obat yang diberi label khusus tanda “beresiko” yang berarti bahwa obat ini memiliki risiko tinggi menyebabkan kerusakan signifikan jika terjadi kesalahan. Ini juga memiliki peringatan “kotak hitam”, yang merupakan peringatan terkuat FDA untuk obat. Dalam peringatan kotak hitam, FDA mengatakan Pitocin yang hanya boleh digunakan bila induksi persalinan secara medis diindikasikan (tidak pernah untuk “elektif” induksi). Indikasi medis induksi (menurut FDA) termasuk masalah Rh darah, ibu yang menderita diabetes, pre-eklampsia pada waktu menjelang persalinan, atau ketuban pecah (Uptodate, 2012).


Pitocin/ Syntocinon memiliki banyak efek samping potensial. Untuk ibu, Pitocin dapat menyebabkan masalah irama jantung, tekanan darah tinggi, mual dan muntah, perdarahan pasca-melahirkan, kontraksi rahim yang terlalu sering (uterus disebut tachysystole), kontraksi yang konstan rahim (disebut tetani uterus), ruptur uterus ( lebih sering terjadi pada kedua kalinya atau lebih ibu), dan keracunan air ketuban yang parah.

 

Untuk bayi, oksitosin dapat menyebabkan masalah irama jantung, denyut jantung yang lambat ata bahkan terlalu cepat, kerusakan otak permanen, kejang, sakit kuning, hemorraghe retina, kematian janin, dan skor Apgar rendah. Kontraksi rahim dapat mengganggu aliran darah ke bayi. Semakin kuat, lebih lama, dan lebih sering disebabkan oleh kontraksi Pitocin dan ini dapat menurunkan kadar oksigen pada bayi. Hal ini menyebabkan perubahan buruk dalam pola denyut jantung bayi di monitor, dan ini mengakibatkan ibu dilarikan ke Operasi Sesar “darurat” yang disebabkan oleh obat induksi itu sendiri.


Sayangnya Penyedia layanan kesehatan sangat sering merekomendasikan dan memotivasi ibu untuk melakukan induksi, dengan berbagai alasan. Dan sayangnya banyak ibu dan keluarga yang tidak terlalu mengerti dan memahami tentang resiko dan efeksamping induksi tersebut karena ketidak tahuan, otoritas dan intimidasi dari provider atau bahkan karena yang ada di dalam pikiran mereka hanyalah “yang penting bayiku segera keluar/lahirt apapun dan bagaimanapun caranya!”

  1. Induksi persalinan – tentang Bagaimana dan Mengapa persalinan Diinduksi Darihttp://pregnancy.about.com/od/induction/p/induction.htm, yang ditulis oleh Robin Elise Weiss, LCCE
  2. 5 Alasan Hindari Induksi persalinan Dari http://pregnancy.about.com/od/induction/a/risksinduction.htm, yang ditulis oleh Robin Elise Weiss, LCCE
  3. Katakan “Tidak” untuk Induksi Dari Jurnal Pendidikan Perinatal, oleh Judith A. Lothian, PhD, RN, LCCE, FACCE yang ditulis dan di pubilkasikan di http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1595289/
  4. Pertanyaan tentang Meluasnya penggunaan Oksitosin yang dikutip dari artikel Midwifery Today , yang ditulis oleh Michel Odent, MD, Anda bisa membacanya disini:http://www.midwiferytoday.com/enews/enews1215.asp#main
  5. Bukti ilmiah tentang “Jika Anda tidak tidak melahirkan hingga usia 42 minggu, Anda harus di Induksi” yang ditulis Oleh Rebecca L. Dekker, PhD, APRN di http://evidencebasedbirth.com/if-you-dont-have-this-baby-by-42-weeks-we-have-to-induce/
  6. Tentang air ketuban yang kurang karena persalinan melampaui Hari Perkiraan lahir yang ditulis oleh Sharon Muza di http://evidencebasedbirth.com/if-you-dont-have-this-baby-by-42-weeks-we-have-to-induce/
  7. Induksi untuk “bayi besar”: Pedoman ACOG Dari American Academy of Family Physician jurnal, ditulis oleh Joanne Chatfield,http://www.aafp.org/afp/2001/0701/p169.html
  8. Induksi Tanpa Indikasi Medis: Just Say No yang ditulis dihttp://www.acog.org/About_ACOG/News_Room/News_Releases/2013/Early_Deliveries_Without_Medical_Indications
  9. Apakah gestational diabetes selalu berarti “bayi besar” dan induksi? Yang ditulis oleh Oleh Rebecca L. Dekker, PhD, APRN dihttp://evidencebasedbirth.com/does-gestational-diabetes-always-mean-a-big-baby-and-induction/
  10. “Panggul Kecil/Sempit”? Berikut Kebenaran Tentang disproporsi sefalopelvik (CPD) Dari BellyBelly.com yang bisa Anda baca dihttp://www.bellybelly.com.au/birth/small-pelvis-big-baby-cpd

*** Coba baca lalu pahami satu persatu dari artikel artikel dan bukti ilmiah yang saya tuliskan di atas, semoga membuka wawasan Anda sehingga Anda bisa bijak menentukan pilihan demi buah hati Anda.

Sumber : www.bidankita.com

]]>
http://akbid-aisyiyah-plg.ac.id/artikel/fakta_tentang_induksi_c-section_vbac.html/feed/ 0
HYPNOBIRTHING http://akbid-aisyiyah-plg.ac.id/artikel/hypnobirthing.html http://akbid-aisyiyah-plg.ac.id/artikel/hypnobirthing.html#comments Fri, 14 Jun 2013 06:42:49 +0000 Admin http://akbid-aisyiyah-plg.ac.id/?p=308 Sesungguhnya relaksasi Hypno-birthing merupakan tehnik lama yang dahulu sering diajarkan dan dilakukan oleh orang-orang tua kita. Dan saat ini dijelaskan dengan penjelasan ilmiah dan dilengkapi dengan berbagai riset/penelitian, sehingga dapat dilakukan secara terprogram sehingga hasil yang diperoleh menjadi lebih optimal.

 

Metode relaksasi Hypno-birthing merupakan salah satu tehnik swasugesti, dalam menghadapi dan menjalani kehamilan serta persiapan melahirkan sehingga para wanita hamil mampu melalui masa kehamilan dan persalinannya dengan cara yang alami, lancar, dan nyaman (tanpa rasa sakit). Dan yang lebih penting lagi adalah untuk kesehatan jiwa dari bayi yang dikandungnya.

 

Metode relaksasi Hypno-birthing ini dikembangkan berdasarkan adanya keyakinan bahwa dengan persiapan melahirkan yang holistic/menyeluruh (Body, Mind and Spirit) maka di saat persalinan, wanita dan juga pendampingnya (suami), akan dapat melalui pengalaman melahirkan yang aman, nyaman, tenang dan memuaskan, jauh dari rasa takut yang menimbulkan ketegangan dan rasa sakit. Dengan kata lain, jika pikiran dan tubuh mencapai kondisi harmoni, maka alam akan bisa berfungsi dengan cara yang sama seperti pada semua mahluk lainnya

Melalui latihan-latihan yang diberikan oleh bidan/dokter, wanita hamil bisa mengkondisikan tubuh dan jiwa/pikiran secara harmonis selama kehamilan hingga mempersiapkan diri menghadapi proses persalinan. Dengan demikian, tercipta rasa tenang dan rasa yakin bahwa tubuhnya akan mampu berfungsi secara alami dalam proses tersebut. Sebab setelah belajar memasuki kondisi relaksasi yang dalam, wanita hamil akan mampu menetralisir rekaman negatif yang ada di alam/jiwa bawah sadarnya serta menggantinya dengan memasukkan program positif/ reprogamming.

Bukan itu saja, dalam latihan relaksasi Hypno-birthing ini wanita hamil juga akan terlatih untuk lebih peka terhadap janinnya, sehingga akan mampu berkomunikasi dengan janin, bahkan bekerjasama ketika menjalani proses persalinan. Karena sesungguhnya janin atau bayi di dalam kandungan juga memiliki body, mind dan spirit. Meski body/ tubuhnya masih kecil, mind/jiwa baru punya unsur perasaan, janin sudah memiliki spirit/roh. Dan, justru karena pada bayi baru memiliki unsur jiwa perasaan, dengan rajin melakukan relaksasi, ibu akan lebih mudah berkomunikasi dengan “Spirit baby-nya“.

Proses relaksasi Hypno-birthing bekerja berdasarkan kekuatan sugesti. Proses ini menggunakan afirmasi positif, sugesti dan visualisasi untuk menenangkan tubuh, memandu fikiran, serta mengendalikan nafasnya. Klien ibu hamil dapat melakukan ini sendiri (swa sugesti) atau dengan pimpinan pendamping persalinan/ bidan. Bisa dengan memberikan afirmasi verbal yang membantu untuk memasuki kondisi tenang (calm state). Bisa juga dilakukan melalui visualisasi (membayangkan bunga yang bermekaran, melihat pelangi, melihat apa yang akan terjadi kepada seseorang dll) maupun dengan mengunakan gerakan idio motor untuk mencapai relaksasi.

Teknik relaksasi hypno-birthing sangatlah sederhana dan kunci untuk mencapai keberhasilan dari metode ini adalah praktek baik di kelas antenatal maupun di rumah sehingga teknik-teknik dalam relaksasi hypno-birthing bisa menjadi kebiasaan bagi ibu untuk mencapai dan menciptakan kondisi relaksasi selama kehamilan dan menghadapi persalinan. Untuk mencapai keberhasilan yang lebih optimal, dalam mempraktekkan metode ini, ibu memerlukan seseorang yang mampu membimbingnya untuk selalu berlatih, disinilah perlunya peran pendamping. Pendamping disini adalah mitra/patner ibu entah itu suami atau orang terdekat ibu. Oleh karena itu sangat penting sekali untuk mengajak dan melibatkan suami/ patner ibu saat memberikan pelatihan relaksasi hypno-birthing selama antenatal. Sehingga suami bisa menjadi motivator bahkan pembimbing bagi ibu untuk selalu berlatih teknik relaksasi relaksasi hypno-birthing.

Bukan itu saja, dalam latihan hypno-birthing ini wanita hamil juga akan terlatih untuk lebih peka terhadap janinnya, sehingga akan mampu berkomunikasi dengan janin, bahkan bekerjasama ketika menjalani proses persalinan. Karena sesungguhnya janin atau bayi di dalam kandungan juga memiliki body, mind dan spirit. Meski body/tubuhnya masih kecil, mind/jiwa baru punya unsur perasaan, janin sudah memiliki spirit/roh. Dan, justru karena pada bayi baru memiliki unsur jiwa perasaan, dengan rajin melakukan relaksasi, ibu akan lebih mudah berkomunikasi dengan “Spirit babynya“.

Hypno-birthing juga sangat mudah dipelajari, aman, tanpa efek samping dan mampu menjadi solusi dalam mengatasi rasa takut, cemas maupun nyeri selama proses kehamilan dan persalinan.

Proses Hypno-birthing bekerja berdasarkan kekuatan sugesti. Proses ini menggunakan afirmasi positif, sugesti dan visualisasi untuk menenangkan tubuh, memandu fikiran, serta mengendalikan nafasnya. Klien ibu hamil dapat melakukan ini sendiri (self hypnosis) atau dengan pimpinan pendamping persalinan/ bidan.

Saat ini kami, team hypnobirthing Indonesia sedang berupaya menyebarluaskan ilmu ini kepada bidan-bidan, dan dokter di berbagai daerah di Indonesia. Kurang lebih sudah ada 2000 bidan dan Dokteryang tersebar di seluruh wilayah Indonesia yang telah mengikuti program pelatihan hypnobirthing. Dan dari hasil evaluasi laporan yang selalu di kirimkan oleh bidan-bidan ternyata setelah mengikuti pelatihan ini hasilnya luarbiasa dan para bidan tersebut sangat merasakan keuntungan dan manfaatnya, baik bagi diri pribadi, keluarga maupun bagi pasiennya.

Rahim seumpama sebuah kantong yang dilapisi berbagai lapisan otot-otot yang mana seluruh otot tersebut akan bekerja secara harmoni dan anda akan merasakan sensasi yang luarbiasa apabila anda mampu relaks pada saat proses persalinan. Seperti kita tahu ibu mempunyai otot yang panjang dari atas ke bawah sampai serviks, ketika rahim terjadi kontraksi maka otot inilah yang membuat serviks menjadi lebih pendek. Sedangkan otot yang berbentuk melingkar/ sirkular inilah yang membantu tetap menjaga pintu jalan lahir tetap tertutup pada masa kehamilan sedangkan pada saat proses persalinan ketika terjadi kontraksi, otot panjang membuat jalan lahir semakin pendek sedangkan otot yang melingkat rileks dan membuat jalan lahir terbuka. Dan semua ini akan berlangsung secara harmoni apabila anda benar-benar rileks dan tenang.

Sudah banyak penelitian yang meneliti tentang manfaat dan keuntungan relaksasi hypno-birthing yang diterapkan pada ilmu ibu hamil, bersalin, nifas dan menyusui, antara lain:

Manfaat dan Keuntungan Untuk Ibu:

a. Relaksasi Hypno-birthing dapat membantu ibu lebih tenang dalam menghadapi perubahan tubuhnya pada masa kehamilan.

b. Membantu ibu mengatasi keluhan ibu selama kehamilan muda (mual muntah, pusing)

b. Merupakan formula dasar yang alami dari Pain Management. Pengobatan ini tidak memiliki potensi efek samping terhadap bayi.

c. Mampu menghadirkan rasa nyaman, relaks, dan aman selama kehamilan hingga menjelang kelahiran

d. Relaksasi hypno-birthing mengajarkan level yang lebih dalam dari relaksasi untuk mengeliminasi stres serta ketakutan & kekhawatiran menjelang kelahiran yang dapat menyebabkan ketegangan, rasa nyeri dan sakit saat bersalin

e. Membuat ibu mampu mengontrol sensasi rasa sakit pada saat kontraksiuterus/rahim

f. Membantu ibu untuk meningkatkan ketenangan diri saat proses persalinan. Emosi dan jiwa tenang memungkinkan ibu untuk tidak berteriak/mengamuk/menjerit saat menahan sakit akibat kontraksi. Karena ibu sudah siap secara mental

g. Membuat ibu bersalin tetap pada kondisi terjaga dan sadar

  1. Martin, A.A., et al., (2001) menyatakan bahwa dengan metode relaksasi hypno-birthing, maka dapat mempercepat Kala I Persalinan(± 3 jam pada primipara dan 2 jam pada multipara), mengurangi resiko terjadinya komplikasi, dan mempercepat proses penyembuhan pada post partum.

i. Relaksasi hypno-birthing membuat ibu mampu menghemat energinya pada saat bersalin sehingga dapat mencegah kelelahan saat persalinan.

j. Tidak memerlukan pelatihan yang lama atau suatu ritual khusus untuk dapat sukses mempraktekkan relaksasi saat persalinan.

k. Meningkatkan kadar Endorphin dalam tubuh untuk mengurangi rasa nyeri pada saatkontraksi.

l. Menghilangkan rasa takut, tegang, dan panik saat bersalin

m. Mengurangi resiko terjadi komplikasi dalam persalinan, mengurangi resiko operasi dan mempercepat pemulihan ibu postpartum (Mehl-Madrona, 2004).

n. Persiapan relaksasi hypno-birthing bermanfaat bagi semua keluarga, termasuk mereka yang karena memang mengalami suatu keadaan khusus, berada dalam kategori resiko tinggi jika persalinan mereka berlangsung tidak seperti yang diharapkan

o. Relaksasi hypno-birthing membuat orangtua menjadi lebih rileks, tenang dan memegang kendali saat mereka membahas berbagai pilihan yang ada, mengevaluasi situasinya, dan mengambil keputusan mengenai persalinan. Suasana hati yang tenang dan damai dapat membuat pemulihan ibu menjadi lebih mudah dan mengurangi komplikasi

p. Terapi ini mengajarkan para ibu untuk memahami dan melepaskan Fear-Tension-Pain Syndrome yang seringkali menjadi penyebab kesakitan dan ketidaknyamanan selama proses kelahiran

  1. Membantu menjaga suplai O2 kepada bayi selama proses persalinan.
  2. Meningkatkan ikatan batin ibu terhadap bayi dan suami
  3. Membantu kondisi janin terlepas dari kondisi terlilit tali pusat bahkan bisa memperbaiki posisi janin yang letak sungsang menjadi letak belakang kepala (vertek). Hal ini dimungkinkan dengan ibu sering melakukan hipnosis atau berkomunikasi dengan janinnya. Karena ibu dan janin punya komposisi sama yaitu body, mind dan soul. Komunikasi antara soul ibu dengan spirit baby dapat dilakukan. Misal, ”Ayo, putar kepalamu ke bawah agar keluarnya mudah.”
  4. Relaksasi ini mampu membantu ibu mempersiapkan proses menyusui secara mental maupun fisik sehingga produksi air susu ibu cukup bagi bayinya.
  5. Dengan kondisi relaks dan tenang yang dimiliki ibu, maka resiko terjadinya post partum blues/ depresi pada masa nifas dapat dihindarkan.
  6. Mampu membantu mengurangi rasa nyeri pada masa nifas.
  7. Kondisi yang rileks pada pikiran dan tubuh membuat seluruh otot dalam tubuh menjadi lebih rileks sehingga secara otomatis dapat mengurangi resiko terjadinya robekan jalan lahir amupun resiko pengguntingan jalan lahir (episiotomy) pada saat persalinan.

 

Manfaat dan Keuntungan Untuk Bayi:

  1. Getaran tenang dan damai akan dirasakan oleh Janin yang merupakan dasar dari perkembangan jiwa (SQ)

2. Pertumbuhan janin lebih sehat karena keadaan tenang akan memberikan hormon-hormon yang seimbang ke janin lewat plasenta.

 

Manfaat dan Keuntungan Untuk Suami/ Pendamping Persalinan:

  1. Suami/pendamping persalinan menjadi lebih tenang dalam mendampingi proses persalinan.
  2. Emosi suami akan menjadi lebih stabil dalam kehidupan sehari-hari
  3. Membantu memperbaiki dan memperkuat hubungan dan ikatan batin antara istri suami serta bayi yang dikandung.
  4. Aura positif dan tenang yang dimiliki oleh suami/pendamping persalinan akan mempengaruhi aura ibu bersalin dan orang-orang disekitarnya.

Keuntungan yang didapatkan bidan / dokter:

  1. Dapat lebih focus dan konsentrasi bekerja karena tidak perlu menghadapi emosi labil sang ibu yang hendak melahirkan
  2. Kemungkinan timbulnya komplikasi dan masalah saat proses persalinan sangat kecil
  3. Tidak perlu menggunakan obat bius untuk ibu yang hendak bersalin
  4. Lebih mudah menangani ibu hamil karena lebih tenang dan rileks saat bersalin

Sumber : www.bidankita.com

]]>
http://akbid-aisyiyah-plg.ac.id/artikel/hypnobirthing.html/feed/ 0
Depresi Post Partum dan Operasi Sesar http://akbid-aisyiyah-plg.ac.id/artikel/depresi_post_partum_dan_operasi_sesar.html http://akbid-aisyiyah-plg.ac.id/artikel/depresi_post_partum_dan_operasi_sesar.html#comments Sat, 08 Jun 2013 23:10:00 +0000 Admin http://akbid-aisyiyah-plg.ac.id/?p=304 beberapa alasan yang menjadi faktor pemicu bahwa operasi SC sangat berpotensial mempengaruhi psikologis dan mood sang ibu bahkan bisa menimbulkan trauma atau depresi pada masa post partum:

  1. Persalinan dengan metode SC seringkali membutuhkan waktu pemulihan lebih lama & lebih sulit: sebagian besar seorang ibu membutuhkan waktu rata-rata 6 minggu atau lebih untuk pulih dari bedah caesar. Sedangkan pada persalinan pervaginam Anda hanya membutuhkan waktu beberapa hari atau bahkan beberapa jam untuk bisa bangun, berjalan dan melakukan aktifitas kembali.
  2. Peluang ikatan /bonding yang terbatas setelah lahir: Tidak seperti kelahiran normal di mana bayi diletakkan di dada ibu segera setelah lahir, kebanyakan Operasi Caesar tidak memberikan akses / ikatan antara ibu dan anak selama “Golden Hour” (http://www.medscape.com/ viewarticle/710137) dan kondisi ini dapat sangat mengganggu ikatan/bonding dan mempersulit masa menyusui awal.
  3. Peningkatan risiko trauma: Trauma psikologis & Fisik pada Ibu mungkin telah merencanakan caesar nya dan apalagi Ibu yang mungkin mengharapkan untuk melahirkan melalui vagina dan ternyata harus menghadapi Bedah Caesar darurat untuk sejumlah alasan.
  4. Peningkatan kemungkinan kehamilan berikutnya berisiko tinggi termasuk Plasenta Previa dan akreta. Operasi Sc meningkatkan risiko terjadinya Placenta Previa dan akreta dengan kehamilan berikutnya. kelahiran sesar juga meningkatkan resiko jumlah komplikasi yang mengancam jiwa yang dapat mengakibatkan kelahiran prematur juga pendarahan

 

Namun tentu saja Anda dan saya tidak bisa menolak atau bahkan tidak bisa berbuat apapun, manakala operasi SC darurat harus di lakukan demi sejumlah alasan atau indikasi. Namun tetap Ada beberapa hal yang Anda bisa lakukan untuk membantu meningkatkan kesempatan Anda untuk mendapatkan hasil yang positif atau pengalaman yang positif setelah bedah caesar baik yang direncanakan atau keadaan darurat:

  1. Mendidik diri sendiri tentang risiko persalinan dengan Operasi SC.

Operasi Sc harusnya di lakukan hanya dengan indikasi saja. mereka mutlak diperlukan dalam persentase kecil kasus. Dan Meskipun Anda mungkin tidak berencana untuk melakukan operasi caesar, tetap saja Anda harus mempersiapkan birth plan Anda dari mulai birth plan A (persalinan normal/vaginam), birth plan B (persalinan normal dnegan tindakan), bahkan hingga birth plan C (Persalinan dengn operasi SC). Knowledge is POWER! Pengetahuan adalah kunci! Seorang wanita yang berpendidikan akan tahu hak-haknya, mengetahui risiko, dan bersiaplah untuk mendiskusikannya dengan dokter Anda dengan cerdas. Libatkan pasangan Anda sehingga ia / dia siap dan mampu memperjuangkan hak-hak Anda juga.

  1. Carilah provider atau carilah tenaga kesehatan (dokter atau bidan) dimana tingkat kejadian operasi SC-nya sangat rendah. Ini harus Anda lakukan jika Anda mendedikasikan diri Anda untuk dapat melahirkan secara normal.
  2. Diskusikan perasaan dan keinginan Anda tentang pilihan persalinan Anda dengan dokter Anda sebelum hari persalinan tiba. Pastikan Anda dan provider Anda berada dalam satu visi dan Anda merasakan nyaman. Anda dan dokter/bidan adalah tim, bukan diktator. (Ini harus berjalan dua arah)
  3. Diskusikan riwayat kesehatan mental setelah kelahiran atau secara umum dengan dokter Anda sebelum hari persalinan. Sekali lagi, ini memastikan Anda berdua sadar akan risiko dan siap untuk berurusan dengan mereka ketika “rasa” itu harus muncul pada trimester terakhir atau setelah melahirkan.
  4. Beristirahat setelah melahirkan. Ikuti perintah dan jangan berlebihan sendiri. Sekarang bukan waktu untuk mengatur seluruh urusan rumah. Anda akan lebih cepat sembuh jika Anda meluangkan waktu untuk beristirahat dan biarkan tubuh Anda menyembuhkan dirinya sendiri.
  5. Carilah bidan atau dokter yang bisa membantu Anda untuk tempat curhat atau sharing tentang apa yang Anda rasakan. Andapun bisa bercerita kepada sahabat atau suami tentang perasaan Anda, kurangi rasa “menuntut” terhadap dri sendiri

Dalam sebuah artikel tentang Perasaan post caesar, sebuah survei terbaru yang di tulis oleh Danielle Elwood dan Theresa Shebib pada sebuah survey menyebutkan bahwa Dalam survei mereka, 288 ibu menggambarkan pengalaman mereka bahwa SC itu indahatau memberdayakan. Sebaliknya, 976 ibu menggambarkan pengalaman mereka sebagai sesuatu hal yang mengerikan, membuat frustasi, trauma, atau mengecewakan.

 

Nah Mendidik diri sendiri tentang pilihan melahirkan, membuat Anda lebih bijaksana, dan memastikan bahwa kesehatan mental Anda tetap utuh di atas segalanya. Perawatan diri dan pemberdayaan diri ini haruslah dimulai pada kehamilan, terus melalui melahirkan, dan seterusnya. Pastikan Anda merasa nyaman dengan pilihan yang Anda buat dan Anda mendapatkan informasi terbaik yang tersedia untuk Anda. Ini adalah tubuh Anda, bayi Anda, pilihan Anda. Anda berhak mendapatkan yang terbaik.

 

Pengalaman seorang wanita yang melahirkan secara caesar, dipengaruhi oleh beberapa faktor yang kompleks: Alasan dilakukan caesar, nilai-nilai budayanya, keyakinan dan antisipasi kelahiran, mungkin peristiwa traumatis dalam hidupnya, tersedia dukungan sosial, dan rasa pribadinya kontrol, hanya beberapa (Cummings, 1988; Cranley, 1983; Marut dan Mercer, 1979; Sheppard-McLain1985).

Banyak wanita pulih sepenuhnya secara fisik dan emosional setelah proses persalinan caesar, namun yang lainnya tidak. Kelahiran dengan operasi caesar dapat memiliki dampak psikologis pada beberapa ibu dan ini sudah menjadi perhatian di awal tahun 1980-an (Lipson dan Tilden, 1980 & Baptisti-Richards 1988; Madsen, 1994; Pertson dan Mehl, 1985; Wainer-Cohen dan Estner 1983).

Kelahiran caesar dan Postpartum Depression

Karen Erlichman, LCSW anggota fakultas di Departemen Obstetri dan Ginekologi di University of San Francisco meneliti para wanita yang memiliki kehamilan yang sulit atau kelahiran traumatis. Sebuah penelitian di Inggris yang meneliti tentang kesejahteraan emosional pada ibu hamil pada 30 – 36 minggu kehamilan dan lagi pada 6 minggu setelah mereka melahirkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sejumlah besar wanita yang memiliki kelahiran sesar melaporkan gejala depresi klinis. mereka “tidak bisa mengontrol” peristiwa atau merasa mereka menerima intervensi medis yang tidak perlu berada pada risiko tinggi untuk depresi suasana hati (Green, 1990).

Dibandingkan dengan wanita yang memiliki persalinan spontan pervagina dan wanita yang dilakukan forceps, 46% dari wanita yang melahirkan secara caesar darurat (tidak direncanakan) resiko terjadi gejala depresi meningkat enam kali lebih tinggi pada tiga bulan setelah melahirkan. Peningkatan risiko depresi postpartum tidak dapat dikaitkan dengan disfungsi kepribadian. Seandainya rasa sakit dari pemulihan fisik menjadi penyebab depresi, para peneliti berspekulasi, orang akan lebih cenderung melihat perbedaan pada satu bulan daripada di 3 bulan setelah operasi caesar. Dalam penelitian tersebut dikatakan bahwa, persepsi mereka terhadap operasi Sc darurat yang mereka alami telah menurunkan harga diri mereka, meninggalkan perasaan gagal, kehilangan kontrol dan kekecewaan. (Boyce dan Todd, 1992).

Sebuah operasi caesar bisa menjadi prosedur untuk menyelamatkan nyawa ibu maupun bayinya, namun data terakhir menunjukkan bahwa operasi caesar menempatkan perempuan pada peningkatan risiko untuk terjadi komplikasi medis pada kehamilan dan kelahiran berikutnya (Rageth, 1999). Mengingat bukti bahwa operasi caesar juga dapat menempatkan beberapa wanita pada peningkatan risiko psikologis, seoramh perempuan harus didorong dan didukung dalam upaya mereka untuk menghindari operasi caesar.

Mari berdayakan diri.

Dikutip dari www.bidankita.com

]]>
http://akbid-aisyiyah-plg.ac.id/artikel/depresi_post_partum_dan_operasi_sesar.html/feed/ 0
ASI Eksklusif Bantu Turunkan Risiko Diabetes pada Anak http://akbid-aisyiyah-plg.ac.id/artikel/asi_eksklusif_bantu_turunkan_risiko_diabetes_pada_anak.html http://akbid-aisyiyah-plg.ac.id/artikel/asi_eksklusif_bantu_turunkan_risiko_diabetes_pada_anak.html#comments Tue, 14 May 2013 07:20:54 +0000 Admin http://akbid-aisyiyah-plg.ac.id/?p=274 oleh Fitri Syarifah
Posted: 13/05/2013 17:28
ASI Eksklusif Bantu Turunkan Risiko Diabetes pada Anak
Liputan6.com, Jakarta : Air Susu Ibu (ASI) eksklusif ternyata bukan sekadar makanan sehat untuk bayi, tapi juga membantu mengurangi risiko diabetes yang diderita si ibu.

Menurut Staf Divisi Metabolik Endrokrinologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dr. Dyah Purnamasari, SpPD, ASI ekslusif bisa mencegah risiko diabetes yang diturunkan orangtua ke anaknya.

“Dengan menyusui, sebetulnya ibu tidak perlu berusaha ekstra untuk diet karena berat tubuhnya akan turun dengan cepat dan hebatnya ASI ekslusif juga akan menurunkan risiko diabetes bagi bayi,” kata Dyah yang ditemui di Auditorium RSCM Kencana, Jakarta, Senin (13/5/2013).

Menurut Dyah, ASI ekslusif sangat membantu bayi dan ibu. Maka itu pemberian edukasi pasca-melahirkan sangat penting.

“Selanjutnya, kontrol dan edukasi juga harus dilakukan dengan seksama oleh dokter kepada pasien ketika bayi lahir. Evaluasi kesehatan bayi bisa dilakukan melalui proses rawat bersama dokter kebidanan, dokter anak, dan dokter penyakit dalam,” jelasnya.

“Maka itu pemberian ASI ekslusif, mengatur nutrisi bayi, membiasakan bayi aktif dan diberi makan sehat adalah hal penting untuk mencegah bayi obesitas dan terhindar dari diabetes,” tandasnya.

Sumber : www.liputan6.com
]]>
http://akbid-aisyiyah-plg.ac.id/artikel/asi_eksklusif_bantu_turunkan_risiko_diabetes_pada_anak.html/feed/ 0
Bayi Lahir Lebih dari 4 Kg Belum Tentu Sehat http://akbid-aisyiyah-plg.ac.id/artikel/bayi_lahir_lebih_dari_4_kg_belum_tentu_sehat.html http://akbid-aisyiyah-plg.ac.id/artikel/bayi_lahir_lebih_dari_4_kg_belum_tentu_sehat.html#comments Tue, 14 May 2013 07:13:03 +0000 Admin http://akbid-aisyiyah-plg.ac.id/?p=270

oleh Fitri Syarifah

Posted: 13/05/2013 18:15
Bayi Lahir Lebih dari 4 Kg Belum Tentu Sehat

Liputan6.com, Jakarta : Bayi yang lahir dengan berat badan lebih dari 4 kilogram (giant baby) belum tentu sehat. Walaupun bayi terlihat sehat karena gemuk, tapi bisa jadi, ibunya mengalami diabetes saat hamil dan bayi memiliki risiko yang sama.

“Jika ada ibu yang melahirkan bayinya dengan berat lebih dari 4 kilogram, maka kita akan tanya riwayat kehamilannya. Apakah ibu memiliki riwayat diabetes atau tidak. Karena dikhawatirkan, bayi memiliki risiko besar diabetes,” kata Staf Divisi Metabolik Endrokrinologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dr. Dyah Purnamasari, SpPD yang ditemui di RSCM Kencana, Jakarta, Senin (13/5/2013).

Bila menemui hal seperti itu, menurut Dyah, dokter akan melakukan pemeriksaan gula darah pada bayi.

“Maka itu, dokter harus jeli mengamati pasien. Apakah pasien memang penderita diabetes atau hanya mengalami diabetes pada saat kehamilan (diabetes gestasional),”ujarnya.

Dyah menambahkan, wanita hamil dengan diabetes harus melakukan kendali terhadap diabetesnya supaya tidak terjadi kelahiran bayi dengan berat berlebih maupun prematur.

(Fit/Abd)

Sumber : www.liputan6.com
]]>
http://akbid-aisyiyah-plg.ac.id/artikel/bayi_lahir_lebih_dari_4_kg_belum_tentu_sehat.html/feed/ 0
KANGAROO MOTHER CARE (KMC) ATAU PERAWATAN BAYI LEKAT (PBL) http://akbid-aisyiyah-plg.ac.id/artikel/kangaroo_mother_care_kmc_atau_perawatan_bayi_lekat_pbl.html http://akbid-aisyiyah-plg.ac.id/artikel/kangaroo_mother_care_kmc_atau_perawatan_bayi_lekat_pbl.html#comments Tue, 14 May 2013 07:00:26 +0000 Admin http://akbid-aisyiyah-plg.ac.id/?p=266 KMC adalah kontak kulit diantara ibu dan bayi secara dini, terus-menerus dan dikombinasi dengan pemberian ASI eksklusif. Tujuannya adalah agar bayi kecil tetap hangat. Dapat dimulai segera setelah lahir atau setelah bayi stabil. KMC dapat dilakukan di rumah sakit atau di rumah setelah bayi pulang. Bayi tetap dapat dirawat dengan KMC meskipun belum bisa menyusu, berikan ASI peras dengan menggunakan salah satu alternatif pemberian minum.

Durasi

  • Dijalankan sampai berat badan bayi 2500 gram atau mendekati 40 minggu, atau sampai kurang nyaman dengan KMC, misalnya:

Ø Sering bergerak

Ø Gerakan ekstremitas berlebihan

Ø Bila akan dilakukan KMC lagi bayi nangis

  • Bila ibu perlu istirahat, dapat digantikan ayah, saudara atau petugas kesehatan. Bila tidak ada yang menggantikan, bayi diberi pakaian hangat dan topi, dan diletakkan di boks bayi dalam ruangan yang hangat.
  • Bila bayi sudah kurang nyaman dengan KMC, anjurkan ibu untuk menyapih bayi dari KMC, dan dapat melakukan kontak kulit lagi pada waktu bayi sehabis mandi, waktu malam yang dingin, atau kapan saja dia menginginkan.

Pakaian dan posisi

  • Berilah bayi pakaian, topi, popok dan kaos kaki yang telah dihangatkan lebih dulu.
  • Letakkan bayi di dada ibu

Ø Dengan posisi tegak langsung ke kulit ibu, dan lihat apakah kepala bayi sudah terfiksasi pada dada ibu.

Ø Posisikan bayi dalam “frog position” yaitu fleksi pada siku dan tangkai, kepala dan dada bayi terletak di dada ibu dengan kepala agak ekstensi.

  • Tutupi bayi dengan pakaian ibu ditambah selimut yang sudah dihangatkan sebelumnya

Ø Tidak perlu baju khusus bila baju yang dikenakan sudah cukup hangat dan nyaman selama bayi kontak dengan kulit ibu

Ø Pada waktu udara dingin, kamar harus hangat

Ø Bila baju ibu tidak dapat menyokong bayi, dia dapat menggunakan handuk/kain (dilipat diagonal, dan difiksasi dengan ikatan atau peniti yang aman di baju ibu), kain lebar yang elastic, atau kantong yang dibuat sedemikian untuk menjaga tubuh bayi.

Ø Dapat pula memakai baju dengan ukuran lebih besar dari badan ibu, bayi diletakkan diantara payudara ibu, baju ditangkupkan. Kemudian ibu memakai selendang yang dililitkan di perut ibu agar bayi tidak jatuh.

Aktivitas ibu

  • Ibu dapat bebas bergerak Walau berdiri, duduk, jalan, makan dan mengobrol
  • Pada waktu tidur, KMC dapat dilaksanakan dengan cara posisi ibu setengah duduk (15” horizontal) atau dengan jalan mltk beberapa bantal di belakang punggung ibu).

Nutrisi dan pertumbuhan bayi

  • Posisi KMC ideal untuk menyusui bayi
  • Ajari ibu cara menyusui dan pelekatan yang benar
  • Bila ibu cemas tentang pemberian minum pada bayi, dorong ibu agar mampu melakukannya
  • Bila ibu tidak dapat menyusui, berilah ASI peras dengan menggunakan salah satu alternatif cara pemberian minum
  • Pantau dan nilai jumlah ASI yang diberikan setiap hari. Bila ibu menyusui catat waktu ibu menyusui bayinya.
  • Timbang berat badan bayi setiap hari dan nilai tingkatannya.

Pemantauan

  • Jelaskan pada ibu mengenai pola pernafasan dan warna bayi normal serta kemungkinan variasinya yang masih dianggap normal. Mintalah pada ibu waspada terhadap tanda yang tidak biasanya ditemui atau tidak normal.
  • Jelaskan pula bahwa KMC penting agar pernafasan bayi baik dan mengurangi resiko terjadinya apnea, dibanding bila bayi diletakkan dalam boks.
  • Ajari ibu cara menstimulasi bayi (mengelus dada atau punggung, atau menyentil kaki bayi) bila bayi tampak biru di daerah lidah, bibir, atau sekitar mulut atau pernafasan berhenti alma.

Ø Tidak perlu melakukan pemantauan suhu selama bayi kontak dengan kulit ibu.

Ø Bila suhu normal selama 3 hari berturut-turut, ukur suhu setiap 12 jam selama 2 hari kemudian hentikan pengukuran.

Ø Bila suhu abnormal, lihat sub suhu tubuh abnormal

Memulangkan bayi

Butuh waktu beberapa hari-minggu sampai bayi siap dipulangkan, tergantung berat lahir.

  • Ibu dan bayi dapat dipulangkan apabila bayi:

Ø Tidak ada masalah lain yang memerlukan perawatan di rumah sakit

Ø Berat badan naik > 20 g/hari selama 3 hari berturut-turut

Beri dorongan bahwa ibu dapat merawat bayinya dan dapat melanjutkan KMC di rumah, dan dapat kembali untuk melakukan kunjungan tindak lanjut secara rutin.

Kunjungan Tindak Lanjut

  • Satu minggu setelah pulang, timbang bayi setiap hari bila memungkinkan dan diskusikan setiap masalah yang ada dengan ibu. Beri dukungan pada ibu
  • Pada minggu ke II lakukan kunjungan 2 kali per minggu sampai bayi berumur 40 minggu konsepsi atau berat bayi 2500 g. Timbang bayi an nasehati ibu untuk menghentikan KMC bila bayi mulai kurang toleran (lihat di atas)
  • Bila sudah lepas KMC, lanjutkan kunjungan tindak lanjut tiap bulan sampai bayi berumur beberapa bulan untuk memantau pemberian minum dan tumbuh kembang bayi

 

Sumber : www.bidankita.com

]]>
http://akbid-aisyiyah-plg.ac.id/artikel/kangaroo_mother_care_kmc_atau_perawatan_bayi_lekat_pbl.html/feed/ 0